Kamis, 28 Februari 2008

Balthasar's Odyssey

Buku karangan Amin Maalouf, seorang pria Arab Katolik yang dilahirkan dikota Beirut pada tahun 1949. Pada tahun 1993 Amin Maalouf meraih penghargaan Prix Goncourt atas karyanya yang berjudul "Rock of Tanios".

Buku ini menurut saya sedikit ganjil, tidak seperti lazimnya ketika kita membaca karya satra lain, dimana pada penghujung cerita jelas akan diakhiri dengan kisah sedih, kisah senang atau menggantung sesuai dengan imajinasi pembaca masing-masing.

Menurut saya sebetulnya buku ini adalah masuk dalam kategori terakhir pada alinea di atas, yaitu sesuai dengan imajinasi pembaca masing-masing. Tapi yang membuat buku ini berbeda adalah sampai dengan halaman-halaman terakhir saya belum dapat menebak akhir dari cerita ini atau lebih tepatnya lagi saya masih bingung harapan apa yang saya inginkan dari akhir kisah ini.

Seorang duda berusia 40 tahunan yang berasal dari Gibelet ditahun 1666, terjebak dalam eforia kegilaan masyarakat sekitar akan berita berakhirnya dunia dan alam semesta pada tahun itu. Kegilaan ini bermula pada kisah yang tertuang dalam buku "Nama yang Keseratus".

Dalam mengejar buku yang jatuh ketangan pembeli asing, Balthasar akhirnya terbawa dalam perjalanan yang tidak direncanakan, berpindah kota, berpindah negara mengarungi keasyikan dunia percintaan yang berjalan mengalir tanpa perlawanan yang berarti.

Bagi saya kekuatan buku ini adalah penggambaran masalah psikologis yang dialami oleh Balthasar, saat dimana dia mengalami tekanan yang berulang kali, kisah cinta lama yang membawa harapan besar baginya dan rasa rindu yang disimpan rapi dalam bagian kecil hatinya atas kehadiran seorang Ibu yang diperolehnya dalam pelukan seorang Bess di London.

Sangat menyenangkan membaca buku ini. Pengalaman baru yang kita peroleh dari kancah sastra Timur Tengah.

Saran saya, bacalah dan biarkan imajinasi menyertai Anda dalam membaca buku ini.

Tidak ada komentar: