Rabu, 06 Agustus 2008

ET + UFO = EVD

Erick Von Daniken... pernah dengar nama itu? Saya adalah salah satu penggila karya-karyanya sejak masih duduk disekolah menengah pertama, jadi kurang lebih sejak tahun 70an akhir. Mengasyikkan memang kalau sudah membaca buku-bukunya. Itulah sebab kenapa kaca mata pertama saya langsung berukuran minus satu setengah, karena kebiasan buruk yang masih terpelihara dengan baik sampai dengan sekarang yaitu selalu membaca sambil tiduran, berjam-jam sampai rasanya mata mau melompat kalau belum sampai pada titik yang terakhir.

Erick Von Daniken, rasanya dulu sih agak ngganteng kalau melihat foto dirinya dihalaman belakang setiap karya pak Erick itu. Tapi, belakangan, kira-kira dua bulan yang lalu, saya kembali melihatnya tidak dalam gambar mati tetapi dalam gambar hidup di National Geographic Channel, sang Erick kok sudah tua, lemu berjenggot berewok pula. Ah...rupanya gelindingan waktu ternyata mempengaruhi bentuk tubuhnya, terutama gravitasi bumi.....

Erick Von Daniken...maaf ya, saya terlalu banyak memberikan ilustrasi tentang pak Erick ini, saya sudah bilang kan, membaca karyanya saja sudah mengasyikkan, pasti membicarakan orangnya juga sama mengasyikkannya.

Ya...ya...ya..., kembali kepada pokok pembahasan, Erick Von Daniken itu adalah seorang pengarang, peneliti, sejarahwan dan penggiat yang berasal dari Eropa (Swedia atau Denmark ya, saya lupa), yang mengkhususkan diri dalam pembuktian akan adanya makhluk lain diluar sana selain kita yang sudah lawas menempati bumi biru ini.

Erick Von Daniken = Extra Teresterial + Unidentified Flying Object, atau, EVD = ET + UFO (sok ilmiah ya, sok matematikus sekali). Ya, siapaun yang tertarik pada dunia ini pastilah tidak lengkap dan kurang soheh kalau belum membaca karya-karyanya.

Saya sendiri adalah penggila tentang masalah ini, walaupun tidak segila orang-orang Eropa dan Amerika Serikat yang rela mengeluarkan uang pribadi untuk mengejar kebenaran ini dengan menjelajah seputar bumi bundar bulat biru atau mengirim sinyal-sinyal suara yang diharapkan suatu saat nanti akan mendapatkan balasan dengan sapaan: “HALLO JUGA”. Saya masih kelas yang sedang-sedang saja, hanya rela mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku terkait dan rela berlama-lama didepan komputer untuk menjelajahi dunia maya, membaca artikel-artikel terbaru, jurnal terkini demi...sekedarkan memenuhi keingintahuan saya yang belum terpuaskan sampai saat ini. The True is Out There... katanya mah begitu...

Sedihnya, ternyata saya masih belum menemukan teman sejenis maupun teman lawan jenis yang juga penyuka perihal sejenis ini. Untuk masalah ini saya betul-betul merasa kesepian, tidak ada tempat berbicara, tidak ada tempat mengadu dan tidak ada tempat berdiskusi, sepi deh... atau mungkin saya yang kurang bergaul barangkali, sehingga tidak mengetahui bahwa diluar sana ternyata banyak orang sejenis maunpun orang dari lawan jenis penyuka perihal sejenis ini.

Erick Von Daniken, dalam salah satu bukunya memaparkan tentang penemuan bukti-bukti di Amerika Latin, yaitu bentukan-bentukan yang dibangun kurang lebih 4000 – 3000 tahun sebelum masehi dan salah satunya diyakininya sebagai landasan pesawat terbang dari luar sana. Melihat foto yang luar biasa itu, saya pun berpikir, bagaimana mungkin, dijaman yang masih sangat rekiplik alias kuno tak berkemajuan bisa dibangun sebuah landasan, yang begitu panjang dan begitu luas dengan tingkat presisi yang mendekati sempurna dan hanya dapat dilihat dari ketinggian di atas sana. Bagaimana mungkin ini bisa tercipta kalau tidak dibantu oleh suatu tingkat intelegensi yang sangat tinggi untuk menjadikan landasan itu selesai dengan baik. Tidak hanya itu saja, bagaimana mungkin lagi, sebuah bentukan tergambar dengan jelas dan rapi, juga dengan tingkat presisi yang sangat tinggi, terbentang pada sebuah lereng batu cadas yang sangat besar dan luas, kalau tidak dibantu dengan sesuatu yang memiliki tingkat intelegensi yang amat tinggi.

Belum selesai, disuatu candi milik bangsa Maya di Mexico, tergambar dengan jelas apa yang mereka yakini sebagai nenek moyang mereka, sesosok makhluk yang lengkap dengan helm luar angkasa dalam sebuah pesawat yang menyemburkan api besar dari bawah pesawat tersebut (coba tolong buka foto peluncuran Apolo, Sputnik atau Discovery yang terakhir ini, untuk membantu para pembaca (kalau ada yang baca) mewujudkan deskripsi saya di atas).

Dan masih banyak lagi...masih banyak lagi...masih banyak lagi bukti-bukti yang tidak dan belum terpecahkan sampai dengan saat ini, tapi sangat mendukung keberadaan dan kebenaran adanya mahkluk lain diluar sana....

Menurut penelitian, galaksi kita – The Milky Way alias Bima Sakti, terdiri dari milyaran bintang dan sejumlah buanyak benda langit lainnya, yang ternyata tidak berdiri sendiri. Karena, berdasarkan paparan para ahli yang pastinya soheh tidak suka berbohong apalagi mengada-ngada, sang Bima Sakti ini memiliki teman sejenis, yaitu galaksi lain yang jumlahnya bermilyar-milyar diseluruh alam semesta. Untuk mudahnya saya bantu menjadi bermilyar-milyar dikali bermilyar-milyar sama dengan ...

Maha Besar Tuhan, bayangkan, dengan keesaan Nya, dengan kekuasaan Nya, dengan kemahaan Nya, mungkin hanya dengan hitungan kecepatan jentikan dua jari tangan kita, terciptalah alam semesta ini yang tak bertepi, Maha Besar Tuhan.

Nyuwun pangapuro, hapunteun, maaf ya Tuhan, sesuai dengan titah Mu juga untuk menggunakan akal sehat demi mempelajari apa yang ada disekitar kita dengan tetap berpegang kepada Kitab Suci Mu Yang Maha Lengkap, saya mencoba untuk berpikir dengan jernih, sadar, tertib dan bersih tanpa adanya campur tangan dari manapun dan tidak dalam tekanan dari siapapun, apakah kita memang hanya sendiri?

Kata guru agama saya, karena saya bukan lulusan sekolah agama dan juga karena saya belum khatam memahami isi Kitab Suci Mu, tidak satupun surat maupun ayat yang menceritakan kehidupan mahkluk lain selain kita, manusia dan semua jenis lainnya yang ada diplanet biru ini.

Nyuwun pangapuro, hapunteun, maaf ya Tuhan... jadi untuk apa Kau ciptakan jagad alam sak besar ini? Maaf lagi, hapunteun, nyuwun pangapuro nggih Sing Bahurekso Gusti Allah Pangeran, mohon izin untuk dapat mengutarakan uneg-uneg dikepala saya yang belum pernah saya lontarkan dalam bentuk tulisan sebelumnya.

Ternyata saya adalah salah satu dari makhluk hidup berkaki dua golongan ras manusia yang meyakini (hapunteun pisan Pangeran upami lepat, maaf sekali ya Tuhan kalau salah, nyuwun pangapuro Gusti Allah Pangeran mergo kalepatan dalem) bahwa pasti ada mahluk lain diluar sana.

Logikanya yaitu, Tuhan itu adalah sang empunya ke Maha-an, Dia mampu menciptakan apapun, Dia mampu menjadikan apapun, Dia bisa berkehendak apapun tanpa perlu izin dari siapapun dengan tujuan yang tidak perlu diketahui oleh siapa juga. Ke Maha-an Nya telah menciptakan alam semesta tak bertepi dengan segala isinya termasuk produk-produk mainan kecintaan Nya yang dapat berupa binatang, manusia, tumbuhan, virus, bakteri dan lain sebagainya yang tidak kita ketahui untuk ditempatkan dilokasi mana saja, karena penempatan maninan kecintaan Nya pastilah sesuka Nya selayak dengan ke-Mahaan-Nya....

Sangat masuk akal (bagi saya) semua itu. Sederhana dan menyenangkan pula melihat kebesaran Nya. Permasalahannya adalah, ayolah Tuhan, izinkan kami para manusia berakal ini untuk dapat bertemu, minimal berkomunikasi dengan ciptaan Mu yang lain diluar sana. Izinkan saya terpuaskan dari rasa ingin tahu yang tidak pernah lekang dimakan waktu, mendapatkan pembuktian, mendapatkan kejelasan, mendapatkan kebenaran dari semua isi buku-buku yang telah saya baca dan kini menetap resmi menjejali penuh sebagian otak saya yang hanya memiliki berat tidak lebih dari tiga ons ini.

Izinkanlah ya Tuhanku, komunikasi kami terjawab dengan jelas oleh ET + UFO yang diperkenalkan oleh EVD kepada kami, manusia biasa, rakyat yang tidak jelata ini. Terimakasih Tuhan...